Masyarakat Terdampak Covid Berdikari, Dinas KUKMPTK Selenggarakan Sejumlah Pelatihan

Tanjungpandan, Media Center – Pandemi Covid-19 memberikan dampak bagi pertumbuhan ekonomi. Tidak terkecuali Kabupaten Belitung yang menjadikan pariwisata sebagai core pertumbuhan ekonomi. Pembatasan perjalanan dan phsycal distancing memberikan dampak bagi pariwisata dan beberapa sektor lain yang berkaitan.

Dinas KUKMPTK Kabupaten Belitung menyelenggarakan sejumlah pelatihan bagi masyarakat terdampak Covid- 19. Para Peserta pelatihan merupakan korban phk atau pekerja yang dirumahkan akibat Covid-19.

Gogo Kurnia Butar Butar, Ketua panitia kegiatan ini sebagai langkah cepat Pemerintah Daerah untuk membantu mereka yang terdampak Covid-19 agar dapat bertahan secara ekonomi.

“Sekaligus untuk memperoleh skill/keterampilan yang dapat digunakan untuk berwirausaha, atau menjadi bekal mencari kerja saat kondisi telah kembali normal seperi semula,” ungkap Gogo saat pembukaan kegiatan pelatihan di Kulong Keramik, selasa (17/11/2020).

Pelatihan yang diberikan secara gratis ini diikuti oleg 128 orang peserta. Jumlah peserta tersebut akan dibagi kedalam 8 paket pelatihan yang akan dilaksanakan selama 10 hari hingga tanggal 27 November nanti.

8 paket pelatihan tersebut diantaranya pembuatan masakan dan kue tradisional diikuti, bahasa inggris pariwisata, instalasi listrik tenaga surya, desain label dan kemasan produk pembuatan video untuk konten youtube, teknisi baja ringan dasar 16 orang, pembuatan masker dan aksesorisnya, dan pelatiham pelayanan restoran/pramusaji. Masing-masing paket pelatihan ini akan diikuti oleh 16 orang peserta.

Bupati Sahani Saleh menyebut Pemerintah Kabupaten Belitung telah menerima dana insentif daerah untuk penanganan Covid-19. Dana DiD ini tidak diberikan secara tunai, seperti bantuan sebelumnya namun diberikan dalam bentuk pelatihan kepada masyarakat. Agar nantinya kelompok terdampak covid ini memiliki modal untuk membangkitkan perekonomiannya secara berdikari.

“Kita berikan banyak pelatihan agar nanti masyarakat bisa berwirausaha dan membuka peluang kerja bagi masyarkat lain,” ungkap Bupati Sahani.

Bupati berharap skema pelatihan kedepan dapat lebih divariasikan lagi. Semisal pelatihan bahasa memilih opsi pelatihan bahasa mandarin yang juga memiliki potensi dalam mendukung pariwisata. (Arlan/IKP)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

13 + 15 =